Liga Champions Eropa 2018/19 menjadi panggung bagi Liga Primer Inggris untuk menunjukan bahwa kompetisi di negeri Ratu Elisabeth II tersebut layak diperhitungkan sampai saat ini.
Alasan ini ditarik dari fakta bahwa empat klub Liga Primer Inggris secara bersamaan memastikan slot di babak perempatfinal Liga Champions.
Tottenham Hotspurs, Manchester United, Manchester City dan Liverpool telah menuntaskan perjuangan mereka di babak 16 besar dengan sempurna.
Mereka pula yang menutup peluang juara kepada klub Bundesliga Jerman di Liga Champions. Dortmund, Schalke dan Bayern Munchen harus terhenti di 16 besar.
Di babak perempatfinal nanti, mereka akan berhadapan dengan salah satu lawan di antara Ajax Amsterdam, Barcelona, Juventus, dan FC Porto atau bahkan rekan senegara mereka.
Menarik untuk menyimak peluang keempat wakil Inggris tersebut untuk menjuarai Liga Champions musim ini.
Apakah juara Liga Champions musim ini jatuh kepada Spurs, Manchester United, City, atau Liverpool?
Barcelona dan Juventus menjadi Lawan Terberat
Pertama, perlu diketahui ada dua tim besar yang akan menjadi batu sandungan, yaitu Barcelona dan Juventus. Penampilan dua tim ini di kancah Eropa terlihat mengesankan dalam 10 musim terakhir.
Barcelona sudah tiga kali mencicipi atmosfer final Liga Champions yang semuanya berakhir dengan kemenangan. Sementara Si Nyonya Tua berkesempatan merasakan final Liga Champions sebanyak dua kali.
Jangan lupa, saat penyisihan grup musim ini, Bercelona dan Juventus masing-masing menjadi pemuncak klasemen di atas Tottenham dan Manchester United.
Barcelona memimpin klasemen Grup B dengan koleksi 14 poin berselisih enam poin dari Tottenham Hotspurs di peringkat kedua. Barcelona pada babak penyisihan juga pernah menumbangkan Tottenham dengan skor 2-4.
Sementara Juventus memimpin klasemen Grup H dengan koleksi poin 12 berselisih dua angka dari Manchester United di peringkat kedua. Juventus juga pernah membungkam Setan Merah di Old trafford dengan skor tipis 1-0.
Gambaran ini sudah cukup menjelaskan bagaimana Juventus dan Barcelona bukan tidak mungkin akan menjadi penjegal empat tim Liga Primer Inggris, terutama Manchester United dan Tottenham.
Selain Barcelona dan Juventus, nasib mereka akan bergantung pada Ajax Amsterdam dan FC Porto. Terutama Ajax, meski kurang difavoritkan keluar sebagai juara, mereka patut diwaspadai akan menjadi kuda hitam yang tampil sangat brilian dalam dua laga terakhir melawan Real Madrid.
Meski sempat kalah 2-1 pada leg pertama, Ajax menyuguhkan Total Football yang akhirnya disempurnakan dengan kemenangan 1-4 pada leg kedua di Madrid.
Tottenham Diunggulkan dari MU
Tottenham setidaknya lebih baik dari Manchester United. Spurs saat ini menempati peringkat ketiga klasemen sementara EPL dengan raihan 61 poin, hasil 20 kali kemenangan, sekali imbang, dan 9 kali kalah.
Sementara Setan Merah menduduki peringkat kelima klasemen sementara mengoleksi 58 poin, hasil 17 kali kemenangan, 7 kali imbang, dan enam kali kalah.
Jika boleh dikatakan, Manchester United kurang berpeluang untuk menjuarai Liga Champions 2018/19. Solskjaer yang menjadi manager interim Manchester United perlu berpikir keras mengatasi persoalan yang akan dihadapi setelah sejumlah pemain utama mereka mengalami cedera, terutama Alexis Sanchez.
Liverpool dan Manchester City Berpeluang Maju ke Final, Namun Liverpool yang Lebih Diunggulkan sebagai Juara
Dalam penilaian yang agak berbeda, Liverpool dan Manchester City lebih berpeluang dan amat kuat menjadi kandidat Inggris untuk juara Liga Champions musim ini dibanding Tottenham dan Manchester United.
Liverpool sendiri menunjukan peningkatan luar biasa sejak ditangani Jurgen Klopp dari Oktober 2015. Di bawah tangan dinginnya, Liverpool memasuki kompetisi Liga Champions musim 2017/18 setelah absen selama dua musim sebelumnya.
Pada musim itu juga Liverpool melangkahkan kaki mereka sampai ke partai final Liga Champions menghadapi Real Madrid. Sayangnya, The Reds hanya puas sebagai runner up usai ditaklukan Madrid dengan skor 3-1.
Liverpool sendiri tengah berjuang untuk mengembalikan nama besarnya yang kian tidak menakutkan lantaran tidak pernah mencatatkan diri sebagai juara di semua kompetisi dalam 10 musim terakhir, kecuali musim 2011/12 saat menjuarai Carling Cup.
Singkatnya, Liverpool sejauh ini masih berpeluang untuk mengangkat piala Liga Champions yang terakhir kali diraih pada musim 2004/05. Salah dan Mane yang tampil prima saat ini akan menjadi momok menakutkan bagi tim manapun yang akan berhadapan dengan Liverpool selanjutnya.
Lalu bagaimana dengan Manchester City?
Manchester City menjadi klub yang anomali ketika berlaga di Liga Champions. Sejak dibeli Sheik Mansour bin Zahyed Al Nahyan di bawah bendera Abu Dhabi United Group, Manchester Biru belum sekalipun mampu menembus final Liga Champions meski pernah berstatus sebagai jawara Liga Primer Inggris sejak musim 2011/12.
Manchester City hanya menjadi klub fenomenal yang ilutif: meraih sederet trofi juara di kompetisi lokal, namun rapuh di luar Inggris. Gejala yang mirip seperti yang dialami klub kaya raya lainnya Paris Saint Germain.
Anak asuh Pep Guardiola justru tidak berarti tatkala bertarung di Liga Champions. Pencapaian terbaik mereka hanya terjadi mereka berhasil menembus babak semifinal musim 2015/16 melawan Real Madrid yang mengalahkan mereka dengan aggregat skor tipis 1-0.
Namun, Manchester City berpeluang dapat bermain hingga partai final. Mereka mempunyai modal kuat: kondisi pemain utama yang prima minus De Bruyne yang cedera, kemenangan telak 7-0 atas Schalke, dan penampilan cemerlang di Liga Primer Inggris. Langkah mereka akan menjadi mudah andai saja mereka tidak bertemu Barcelona di perempatfinal nanti.
Namun absurdnya rekam jejak mereka di Liga Champions cukup menyulitkan publik sepakbola untuk mengunggulkan mereka. Liverpool dalam kondisi yang ada saat ini lebih diunggulkan keluar sebagai juara Liga Champions dibanding tiga klub Inggris lainnya.
Comments
Post a Comment