Beberapa turis Inggris menyampaikan keluhan mereka setelah Thailand menetapkan pelarangan penjualan minuman beraklkohol pada tanggal 16-17 Maret 2019.
Larangan diterapkan di Thailand sebagai langkah persiapan menjelang pemilihan umum.
Pemilu di Thailand akan digelar pada 23-24 Maret 2019.
Larangan penjualan pun akan diterapakan pada dua hari tersebut.
"Teman lokal mengatakan kepada saya tentang Pemilihan Umum Thailand pada hari Minggu ini, akan ada larangan alkohol dari Sabtu 6 sore sampai Minggu jam 6 sore. Tanggal ini bertabrakan dengan rencana saya," tulis seorang turis di akun Twitternya.
Seorang turis lainnya mengaku dia harus absen meminum alkohol sejak Jumat lalu.
Dia pun berharap larangan saat itu segera berakhir.
"Di Thailand ketika mereka mengadakan pemilihan, tidak ada alkohol yang dijual selama pemilihan berlangsung saat akhir pekan. Saya belum minum sejak hari Jumat. 18:00 semoga segera tiba," tulis turis tersebut.
Diberitakan Independent Site sebelumnya, pelarangan menjual minuman beralkohol juga akan diterapkan pada tanggal 23-24 Maret saat pelaksanaan Pemilihan Umum.
Pelanggar yang membandal akan dikenakan hukuman penjara dan denda.
Dikutip dari The Sun, Wakil Komandan Polisi Provinsi Phuket Kolonel Sermpan Sirikong mengatakan kepada The Phuket News, larangan penjualan minuman beralkohol wajib dipatuhi.
Ia pun meminta para turis mancanegara untuk ikut mematuhi aturan tersebut.
"Saya yakin turis asing akan mengerti bahwa ini adalah hukum yang harus ditaati," katanya.
Siapa pun yang tertangkap melanggar aturan ini akan dikenai hukuman enam bulan penjara dan denda hingga mencapai 10.000 baht atau setara Rp4,5 juta.
Larangan diterapkan di Thailand sebagai langkah persiapan menjelang pemilihan umum.
Pemilu di Thailand akan digelar pada 23-24 Maret 2019.
Larangan penjualan pun akan diterapakan pada dua hari tersebut.
"Teman lokal mengatakan kepada saya tentang Pemilihan Umum Thailand pada hari Minggu ini, akan ada larangan alkohol dari Sabtu 6 sore sampai Minggu jam 6 sore. Tanggal ini bertabrakan dengan rencana saya," tulis seorang turis di akun Twitternya.
Going Bangkok this weekend. Local friend told me leading to the Thai General Election this Sun, there will be an alcohol ban from Sat 6pm to Sun 6pm... there goes my Sat night drinking plans!!— songboh (@songboh) March 18, 2019
Seorang turis lainnya mengaku dia harus absen meminum alkohol sejak Jumat lalu.
Dia pun berharap larangan saat itu segera berakhir.
"Di Thailand ketika mereka mengadakan pemilihan, tidak ada alkohol yang dijual selama pemilihan berlangsung saat akhir pekan. Saya belum minum sejak hari Jumat. 18:00 semoga segera tiba," tulis turis tersebut.
So in Thailand when they have elections no alcohol is sold as long as the elections are going which is a weekend long... I haven't had a drink since Friday. 6pm needs to get here quickly— Armando Enriquez (@EmporioMango) March 17, 2019
Diberitakan Independent Site sebelumnya, pelarangan menjual minuman beralkohol juga akan diterapkan pada tanggal 23-24 Maret saat pelaksanaan Pemilihan Umum.
Pelanggar yang membandal akan dikenakan hukuman penjara dan denda.
![]() |
Thailand. (Foto: Dan Freeman on Unsplash) |
Dikutip dari The Sun, Wakil Komandan Polisi Provinsi Phuket Kolonel Sermpan Sirikong mengatakan kepada The Phuket News, larangan penjualan minuman beralkohol wajib dipatuhi.
Ia pun meminta para turis mancanegara untuk ikut mematuhi aturan tersebut.
"Saya yakin turis asing akan mengerti bahwa ini adalah hukum yang harus ditaati," katanya.
Siapa pun yang tertangkap melanggar aturan ini akan dikenai hukuman enam bulan penjara dan denda hingga mencapai 10.000 baht atau setara Rp4,5 juta.
Comments
Post a Comment